nasi dingin bungkus koran

aku yang lebih suka melihatmu dari belakang, aku yang suka melihatmu ketika tidak ada seorangpun yg mengetahuinya termasuk kamu..
aku hanyalah kaum yang menegakkan kepala dengan ragu-ragu, menatap keindahan Tuhan dengan ragu-ragu, merasakan bahagia dengan cara sembunyi-sembunyi..
sungguh kaummu tidak akan merasakan ini..
aku tumbuh dengan suatu keterbatasan yang mungkin oleh kaum yang lain dianggap suatu kebiasaan yg tiada artinya..
aku yang tumbuh dengan ucapan yg tak pernah terucap..
aku tumbuh dengan pertanyaan yang tidak akan pernah ada jawabnya..
aku tumbuh dengan kaum minoritas yang saling membesarkan hati satu sama lain...
sungguh kaummu tidak akan mengalaminya...
aku berkembang dengan rasa takut akan kesalahan dalam mengambil keputusan...
aku berkembang dengan melihat kebahagiaan rekan yang mungkin suatu impian dapat ku rengkuh...
aku berkembang dengan kata-kata basa-basi yang harus aku ucapkan untuk menghargai pencapaianmu..
sungguh kau tidak akan menemui hal ini dalam hidupmu..
mungkin kau lebih mengutamakan rasa lidah dan rasa puas untuk mengisi perutmu, sedangkan aku lebih menyetting lidah untuk membiasakan dengan menu yang sama setiap hari..
kau tidak akan tau rasanya berbuka puasa di tenda biru satu ke tenda merah satunya...
kau tidak akan pernah merasakan menutup puasa dengan nasi dingin yang berbungkus koran..
kau tidak akan pernah dan mau merasakan...
dan aku selalu paham perbedaan kaum ini..
aku selalu mengerti perbedaan hidup ini memang ada..
aku mengerti kau tidak sombong, namun memang faktanya kita berbeda alam..
aku tidak pernah merasa kalah dalam situasi ini, aku hanya memilih kau tetap di alammu dan biarkan aku berproses menuju kesana tanpa mengajakmu masuk ke dalam alamku...
aku seorang penyetting lidah yang punya semangat yang besar untuk merubah persepsi menjadi penikmat rasa...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

perfect

fishing

love=troublesome?